Economic Activity

Competency Standards
II. Understanding economic concepts in relation to the economic activities of consumers and producers.

Basic Competency
II.1. To describe patterns of consumer behavior and the behavior and the behavior of producers in economic activity.

Indicator
1.      Describing the Economic Activity
2.    Describing the Theory of Value


1.   Describing the Economic Activity


      I.  Consumption
A.     Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 48)

B.     Tujuan Konsumsi

Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran.  Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri).
(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 48)

C.     Benda Konsumsi
Benda konsumsi adalah benda yang tujuan penggunaanya adalah untuk memperoleh kepuasan sekaligus memenuhi kebutuhan hidup. Manfaat , nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
Atas dasar habis tidaknya suatu benda pada saat dikonsumsi dapat dibedakan sebagai berikut :
·         Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contohnya adalah makanan, minuman dan obat-obatan.
·         Benda yang pemakaiannya berulang-ulanng atau penggunaanya dalam waktu relative lama. Contohnya adalah baju, pulpen, sepatu, televisi, rumah dll.
(   Ekonomi Untuk SMA/ MA kelas X Alam Situmorang Hal 27   )                                                                                                        


   II.  Production
A.     Pengertian Produksi
Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu
1.      Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya;
2.      Produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.

Dari uraian di atas, secara keseluruhan pengertian produksi adalah setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah daya guna suatu benda/jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 49)

B.      Tujuan produksi

Tujuan dari Produksi terbagi atas beberapa , antara lain:
1. memperbanyak jumlah barang/jasa;
2. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;
3. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi;
4. mengganti barang yang rusak atau habis;
5. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga;
6. memenuhi pasar internasional;
7. mendapatkan keuntungan;
8. meningkatkan kemakmuran.
(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 50)

C.      Proses produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau menambah manfaat barang/jasa.

Hasil produksi dapat dibedakan atas barang atau jasa.
1.Produk barang
Barang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
                                                                                i.            Barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.    Misalnya, beras, pakaian, alat tulis, dan perabot rumah tangga;
ii.     Barang modal (capital goods) adalah barang-barang yang berguna untuk menghasilkan barang lain atau barang yang digunakan dalam proses produksi selanjutnya.  Misalnya, mesin pabrik, alat-alat produksi, bahan mentah, dan gedung.
2. Produksi jasa
Produksi jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
·         Produksi jasa yang langsung dapat dinikmati/dirasakan. Misalnya hiburan, pengobatan, pendidikan, jasa pelayanan, dan jasa perias pengantin;
·         Produksi jasa yang tidak langsung dapat dinikmati, misalnya asuransi, pergudangan, jasa perancang mode, pengubah lagu (pencipta), pengarang buku pelajaran, dan sebagainya.
Produksi jasa ditinjau dari pelakunya dibedakan menjadi dua, yaitu
·         Jasa pribadi adalah jasa yang diselenggarakan oleh perseorangan, seperti dokter, guru, dan sopir;
·         Jasa kolektif adalah jasa yang disalurkan oleh masyarakat atau negara. Misalnya, jasa kolektif rumah sakit, sekolah, areal parkir, jalan, dan bendungan.

Tahapan paling sederhana dalam proses produksi, yaitu proses produksi langsung dan proses produksi tidak langsung. Proses produksi langsung menghasilkan barang-barang
konsumsi, sedangkan proses produksi tidak langsung disebut oleh Von Bohm Bawerk sebagai proses produksi berputar (round about production process). Proses produksi berputar ini memakan waktu. Oleh karena itu, disebut dengan consuming production process.

D.    Faktor produksi
Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa.
Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu
1. tanah atau sumber daya alam (natural resources);
2. tenaga kerja (labour);
3. modal (capital);
4. skill kewirausahaan (entrepreneurship).

·         Faktor produksi tanah atau sumber daya alam
Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan alam.
Dengan kata lain, segala sumber asli yang bukan berasal dari kegiatan manusia, seperti
ΓΌ  Tanah;
ΓΌ  Air/tenaga air;
ΓΌ  iklim cuaca, curah hujan, arah angin;

·         Faktor produksi tenaga kerja
Tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi tiga macam, :
ΓΌ  Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan, seperti guru, dokter, akuntan, dan pengacara.
ΓΌ  Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan, seperti montir dan sopir.
ΓΌ  Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan buruh kasar.
·         Faktor produksi modal
Menurut ilmu ekonomi modal adalah barang-barang modal (real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain.
ΓΌ  Modal uang (money capital) adalah dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya.
ΓΌ  Barang-barang modal (real capital goods), yaitu setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa lain, misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung, jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya.

·         Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menanggung risiko.

E.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan tersebut dapat ditulis dengan simbol sebagai berikut.


 
          B = f (S,T,M,KT)
 



Keterangan:
B = jumlah barang/jasa yang dihasilkan (output)
f = fungsi, simbol persamaan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal/sarana dan teknologi
KT = kewirausahaan dan teknologi

(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 51 - 55)







III.  Distribution
A.     Pengertian Distribusi
Distribusi adalah suatu kegiatan penyaluran barang dan jasa hasil produksi dari produsen dan ditunjukkan untuk konsumen. Adapun distribusi itu dibagi menjadi tiga :
·         Distribusi Langsung
Yaitu distribusi yang dilakukan dengan cara penyaluran dari produsen langsung ke konsumen.
Contohnya : - Bakul jamu gendong yang secara langsung menjajakan dagangannya yang berupa jamu kepada pelanggannya.
·         Distribusi semi langsung
Yaitu penyaluran barang dan jasa produsen ke  konsumen dengan menggunakan perantara agen dari pihak produsen itu sendiri.
Contoh : - Seorang sales ditunjuk suatu perusahaan misalnya perusahaan peralatan masak dengan inovasi terbaru agar menngadakan sosialisasi produk itu kepada masyarakat.
·         Distribusi tidak langsung
Yaitu distribusi yang dilakukan dengan cara penyaluran dari produsen menuju grosir lalu seterusnya hingga mencapai pedagang eceran dan sampai kepada pelanggan / konsumen.
Contoh : Sebuah perusahaan rokok menjual produknya di supermarket. Lalu dari supermarket dibeli oleh toko-toko kecil. Setelah itu dibeli oleh pedagang asongan dan akhirnya sampai ke tangan konsumen.
                                                                                                                                                       


2.Describing the Theory of Value
       I.            The Value of Used ( Nilai Pakai )
Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. :
·       Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang dalam memenuhi kebutuhan setiap orang.
Misalnya, air memiliki nilai pakai yang tinggi bagi setiap orang. Di tekankan pada barang yang dipakai

·       Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan seseorang karena barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Di tekankan pada pemakai bersifat individu.
Misalnya, kursi roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat.

    II.            The Value of Changed (Nilai Tukar)
Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
·       Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga)..
Misalnya,orang mau membeli emas dengan harga 450000 apabila emas tersebut di jual dapat ditukar dengan barang lain.
·       Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang.  Ada unsur psikologis yaitu ada unsur kepuasan bagi individualis
Misalnya,sebagian orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi bagi individu yang menginginkan.

(Ekonomi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X Sri Nur Mulyani Hal. 44 – 45 )
Category: 0 komentar


   
TATA CARA PERKENALAN DIRI DALAM BAHASA JEPANG

·           Perkenalan diri sendiri :
Hajimemashite (Perkenalkan)
Watashi wa ……………………. desu. (Saya adalah …………………….. )
atau
Watashi no namae wa …………………… desu.(Nama saya adalah………………)
Watashi wa Indonesia-jin desu.(Saya adalah orang Indonesia)
Watashi wa koukousei desu. …….nensei desu.(Saya adalah siswa SMA kelas….)
atau
Watashi wa SMAN …. no seito desu. …nensei desu. (Saya adalah murid SMAN ….. Kelas …..)
Douzo yoroshiku onegaishimasu. (Mohon kerjasamanya/bimbingannya)

·           Memperkenalkan orang lain :
Minna-san. (Semuanya (bapak-ibu, teman-teman, dll)
Kochira wa ……san desu. (Ini adalah ….(nama orang yg dimaksud))
…san wa SMAN ... no seito desu. ...nensei desu.(…… adalah murid SMAN…. Kelas …..)
atau
Kochira wa SMAN …. no …..nensei no ….san desu. ( Ini adalah ….. murid SMAN …. kelas ….)
 
Posting ini materi dari senseiku dulu semasa kelas X..Semoga bermanfaat , Arigatou!!









Category: 0 komentar